Penumpang bersalin: MH135 ke Brisbane mendarat cemas di Bali

Penumpang bersalin MH135 ke Brisbane mendarat cemas di Bali

Penerbangan pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH135 dari Kuala Lumpur ke Brisbane melakukan pendaratan cemas di Lapangan Terbang Antarabangsa Ngurah Rai di Bali selepas seorang penumpangnya melahirkan anak.

Menurut Pengurus Besar Angkasa Pura I di Ngurah Rai, Herry A.Y. Sikado, MH135 dengan 178 penumpang mendarat dengan selamat di lapangan terbang kira-kira jam 2.10 petang Jumaat selepas ia meminta lencongan dari laluan asalnya.
Penumpang berkenaan, seorang warga Australia bernama Samual P. Jeyanthi kemudiaanya dibawa ke Hospital Kasih Ibu di daerah Badung, Bali.

“Insiden itu tidak mengganggu operasi lapangan terbang dan jadual penerbangan berjalan seperti biasa, ” kata Herry.

Pesawat itu berlepas ke destinasi asal selepas dua jam melakukan pendaratan cemas.


Lahir Prematur, Bayi Penumpang Malaysia Airlines Meninggal di Bali

Denpasar – Dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Brisbane, pesawat Malaysia Airlines MH 135 mengalihkan pendaratan ke Ngurah Rai Denpasar. Sebab salah seorang penumpang, Samuel Priscilla Jeyanthi (27), hendak melahirkan. Sayang, sang bayi tak tertolong.

Priscilla dibawa ke RS Kasih Ibu Kedonganan, Jimbaran, Badung, Bali, Jumat (24/10/2014‎). “Umur bayi sekitar 22 hingga 23 minggu dengan berat sekitar 500 gram,” ujar dokter yang menangani pasien, dr Primawati, ‎di RS Kedonganan.

Priscilla mengalami kontraksi saat berada di pesawat. Ia terbang bersama empat orang keluarganya. Tak lama setelah Priscilla tiba di RS Kedonganan, bayi keluar.

“Kami hanya melakukan pembersihan rongga rahim di bawah pengaruh anestesi. Sebab, ari-ari masih tertinggal di dalam perutnya,” ungkapnya.

Berdasarkan pemeriksaan, usia kehamilan Priscilla cukup muda. Bisa dibilang prematur.‎ Sebab, normalnya bayi seberat 2.500 gram dan usia kehamilannya 37 minggu.

“Saya tidak bisa mengatakan, apa karena pesawat atau tidak. Sebab, prediksi kehamilan tidak sepenuhnya bisa pasti. Karena, belum tentu, parameter mengukur setiap pasien sama,” ujarnya.

Saat ini, kondisi pasien sedang dalam masa pemulihan setelah ditangani pihak medis. Sedangkan pesawat melanjutkan perjalanan pada pukul 16.14 Wita.

Berdasarkan manifest, pesawat tersebut memuat 178 penumpang. Sebelum pesawat mendarat di Ngurah Rai, pilot mengirim pesan “divert due to emergency situation”. Sekitar pukul 14.10 Wita, pesawat mendarat sempurna.

“Semua dilakukan sesuai prosedur,” kata GM Bandara Ngurah Rai Herry A.Y Sikado melalui e-mail.

dr Primawati memberikan keterangan
dr Primawati memberikan keterangan

Terkini

PPRS: Usaha Kerajaan Bantu Rakyat Keluar Dari Kemiskinan – Mohd Razlan

Pilihan raya Australia: Anthony Albanese fokus pada Isu Kos Sara Hidup dan Kesejahteraan RakyatDraft

Kemenangan Besar PAP, Menguntungkan Kerjasama Ekonomi Malaysia-Singapura

Laluan baharu ICQS Bukit Kayu Hitam-CIQ Sadao siap lebih awal

Mahathir menyesali permusuhan dan perseteruan politik dengan Anwar – sama je dua orang ni, dendam tak sudah

UEM Edgenta meterai kontrak sediakan perkhidmatan sokongan hospital bernilai S$220 juta

Tolong lah subscribe - klik butang dibawah

 

Penumpang bersalin: MH135 ke Brisbane mendarat cemas di Bali

Penumpang bersalin MH135 ke Brisbane mendarat cemas di Bali

Penerbangan pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH135 dari Kuala Lumpur ke Brisbane melakukan pendaratan cemas di Lapangan Terbang Antarabangsa Ngurah Rai di Bali selepas seorang penumpangnya melahirkan anak.

Menurut Pengurus Besar Angkasa Pura I di Ngurah Rai, Herry A.Y. Sikado, MH135 dengan 178 penumpang mendarat dengan selamat di lapangan terbang kira-kira jam 2.10 petang Jumaat selepas ia meminta lencongan dari laluan asalnya.
Penumpang berkenaan, seorang warga Australia bernama Samual P. Jeyanthi kemudiaanya dibawa ke Hospital Kasih Ibu di daerah Badung, Bali.

“Insiden itu tidak mengganggu operasi lapangan terbang dan jadual penerbangan berjalan seperti biasa, ” kata Herry.

Pesawat itu berlepas ke destinasi asal selepas dua jam melakukan pendaratan cemas.


Lahir Prematur, Bayi Penumpang Malaysia Airlines Meninggal di Bali

Denpasar – Dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Brisbane, pesawat Malaysia Airlines MH 135 mengalihkan pendaratan ke Ngurah Rai Denpasar. Sebab salah seorang penumpang, Samuel Priscilla Jeyanthi (27), hendak melahirkan. Sayang, sang bayi tak tertolong.

Priscilla dibawa ke RS Kasih Ibu Kedonganan, Jimbaran, Badung, Bali, Jumat (24/10/2014‎). “Umur bayi sekitar 22 hingga 23 minggu dengan berat sekitar 500 gram,” ujar dokter yang menangani pasien, dr Primawati, ‎di RS Kedonganan.

Priscilla mengalami kontraksi saat berada di pesawat. Ia terbang bersama empat orang keluarganya. Tak lama setelah Priscilla tiba di RS Kedonganan, bayi keluar.

“Kami hanya melakukan pembersihan rongga rahim di bawah pengaruh anestesi. Sebab, ari-ari masih tertinggal di dalam perutnya,” ungkapnya.

Berdasarkan pemeriksaan, usia kehamilan Priscilla cukup muda. Bisa dibilang prematur.‎ Sebab, normalnya bayi seberat 2.500 gram dan usia kehamilannya 37 minggu.

“Saya tidak bisa mengatakan, apa karena pesawat atau tidak. Sebab, prediksi kehamilan tidak sepenuhnya bisa pasti. Karena, belum tentu, parameter mengukur setiap pasien sama,” ujarnya.

Saat ini, kondisi pasien sedang dalam masa pemulihan setelah ditangani pihak medis. Sedangkan pesawat melanjutkan perjalanan pada pukul 16.14 Wita.

Berdasarkan manifest, pesawat tersebut memuat 178 penumpang. Sebelum pesawat mendarat di Ngurah Rai, pilot mengirim pesan “divert due to emergency situation”. Sekitar pukul 14.10 Wita, pesawat mendarat sempurna.

“Semua dilakukan sesuai prosedur,” kata GM Bandara Ngurah Rai Herry A.Y Sikado melalui e-mail.

dr Primawati memberikan keterangan
dr Primawati memberikan keterangan
# Tag

Berkaitan

Mahathir menyesali permusuhan dan perseteruan politik dengan Anwar – sama je dua orang ni, dendam tak sudah

UEM Edgenta meterai kontrak sediakan perkhidmatan sokongan hospital bernilai S$220 juta

Penggodam Ceroboh Bursa Malaysia: Bina Puri Holdings, Pos Malaysia terjejas teruk

PAS uses UMDAP to attack UMNO

Kumpulan Pemisah serang kereta polis di Songkhla, seorang maut

Popular

[Video] Apa motif Mahathir & Guan Eng buat pinjaman Bon Samurai sedangkan ekonomi negara disahkan kukuh?

Kos pengeluaran arang batu turun, tarif elektrik dijangka lebih rendah

PROTON terus catat jualan memberangsangkan

Covid-19: Masa sesuai kaji semula dasar pelaburan negara

China akan beli 1.7 juta tan minyak sawit Malaysia sehingga 2023

Terkini

PPRS: Usaha Kerajaan Bantu Rakyat Keluar Dari Kemiskinan – Mohd Razlan

Pilihan raya Australia: Anthony Albanese fokus pada Isu Kos Sara Hidup dan Kesejahteraan RakyatDraft

Kemenangan Besar PAP, Menguntungkan Kerjasama Ekonomi Malaysia-Singapura

Laluan baharu ICQS Bukit Kayu Hitam-CIQ Sadao siap lebih awal

Mahathir menyesali permusuhan dan perseteruan politik dengan Anwar – sama je dua orang ni, dendam tak sudah

UEM Edgenta meterai kontrak sediakan perkhidmatan sokongan hospital bernilai S$220 juta

Analisis PRK DUN Ayer Kuning: Pengundi lebih cenderung memilih calon yang menjuarai isu tempatan

PRK DUN Ayer Kuning: Pengundi muda kembali sokong BN

Tolong lah subscribe - klik butang dibawah

 

Penumpang bersalin: MH135 ke Brisbane mendarat cemas di Bali

Penumpang bersalin MH135 ke Brisbane mendarat cemas di Bali

Penerbangan pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH135 dari Kuala Lumpur ke Brisbane melakukan pendaratan cemas di Lapangan Terbang Antarabangsa Ngurah Rai di Bali selepas seorang penumpangnya melahirkan anak.

Menurut Pengurus Besar Angkasa Pura I di Ngurah Rai, Herry A.Y. Sikado, MH135 dengan 178 penumpang mendarat dengan selamat di lapangan terbang kira-kira jam 2.10 petang Jumaat selepas ia meminta lencongan dari laluan asalnya.
Penumpang berkenaan, seorang warga Australia bernama Samual P. Jeyanthi kemudiaanya dibawa ke Hospital Kasih Ibu di daerah Badung, Bali.

“Insiden itu tidak mengganggu operasi lapangan terbang dan jadual penerbangan berjalan seperti biasa, ” kata Herry.

Pesawat itu berlepas ke destinasi asal selepas dua jam melakukan pendaratan cemas.


Lahir Prematur, Bayi Penumpang Malaysia Airlines Meninggal di Bali

Denpasar – Dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Brisbane, pesawat Malaysia Airlines MH 135 mengalihkan pendaratan ke Ngurah Rai Denpasar. Sebab salah seorang penumpang, Samuel Priscilla Jeyanthi (27), hendak melahirkan. Sayang, sang bayi tak tertolong.

Priscilla dibawa ke RS Kasih Ibu Kedonganan, Jimbaran, Badung, Bali, Jumat (24/10/2014‎). “Umur bayi sekitar 22 hingga 23 minggu dengan berat sekitar 500 gram,” ujar dokter yang menangani pasien, dr Primawati, ‎di RS Kedonganan.

Priscilla mengalami kontraksi saat berada di pesawat. Ia terbang bersama empat orang keluarganya. Tak lama setelah Priscilla tiba di RS Kedonganan, bayi keluar.

“Kami hanya melakukan pembersihan rongga rahim di bawah pengaruh anestesi. Sebab, ari-ari masih tertinggal di dalam perutnya,” ungkapnya.

Berdasarkan pemeriksaan, usia kehamilan Priscilla cukup muda. Bisa dibilang prematur.‎ Sebab, normalnya bayi seberat 2.500 gram dan usia kehamilannya 37 minggu.

“Saya tidak bisa mengatakan, apa karena pesawat atau tidak. Sebab, prediksi kehamilan tidak sepenuhnya bisa pasti. Karena, belum tentu, parameter mengukur setiap pasien sama,” ujarnya.

Saat ini, kondisi pasien sedang dalam masa pemulihan setelah ditangani pihak medis. Sedangkan pesawat melanjutkan perjalanan pada pukul 16.14 Wita.

Berdasarkan manifest, pesawat tersebut memuat 178 penumpang. Sebelum pesawat mendarat di Ngurah Rai, pilot mengirim pesan “divert due to emergency situation”. Sekitar pukul 14.10 Wita, pesawat mendarat sempurna.

“Semua dilakukan sesuai prosedur,” kata GM Bandara Ngurah Rai Herry A.Y Sikado melalui e-mail.

dr Primawati memberikan keterangan
dr Primawati memberikan keterangan

Terkini

PPRS: Usaha Kerajaan Bantu Rakyat Keluar Dari Kemiskinan – Mohd Razlan

Pilihan raya Australia: Anthony Albanese fokus pada Isu Kos Sara Hidup dan Kesejahteraan RakyatDraft

Kemenangan Besar PAP, Menguntungkan Kerjasama Ekonomi Malaysia-Singapura

Laluan baharu ICQS Bukit Kayu Hitam-CIQ Sadao siap lebih awal

Mahathir menyesali permusuhan dan perseteruan politik dengan Anwar – sama je dua orang ni, dendam tak sudah

UEM Edgenta meterai kontrak sediakan perkhidmatan sokongan hospital bernilai S$220 juta

Tolong lah subscribe - klik butang dibawah

 
Tolong lah subscribe - klik butang dibawah